Japanese Medaka (Oryzias latipes) merupakan ikan dari
keluarga Ricefish yang bereasal dari asia timur. Ikan ini mempunyai
banyak nama seperti Japanese Ricefish, Medaka, Japanese Killifish dan
Moonlight Medaka. Japanese medaka tersebar mulai dari Jepang, Korea,
China dan Vietnam dengan habitat sungai berarus pelan. Laporan
yang ada menyebutkan ikan pernah terlihat di sungai Nam Theun, Mekong,
Irrawaddy, Salween, Red River and Nanpangjiang. Ikan ini merupakan ikan
hias yang populer di abad 17an di Jepang. Pada waktu itu, jumlah ikan
ini sangat melimpah di pasaran. Alasan mereka memeliharanya antara lain
keindahan warna tubuh dan daya tahan tubuhnya yang luar biasa. Ikan ini
bersifat Amphidromous yang berarti bahwa mereka dapat berpindah di
antara air tawar dan air asin beberapa kali selama hidupnya. Dengan kata
lain, mereka dapat dipelihara di air tawar dan air payau. Hal ini
terbukti dari habitat ikan yang dapat ditemukan di laut dan sungai. Ada
22 spesies Oryzias yang telah diketahui dan diantara mereka hanya
ikanini yang membutuhkan suhu dingin dalam pemeliharaannya karena
habitat yang terletak di iklim subtropis. Ikan yang mempunyai julukan
Geisha-girl ini tidak terdaftar dalam IUCN Red List yang
menunjukkan bahwa ikan tidak dalam kondisi terancam di habitat aslinya.
Ikan ini mempunyai ukuran tubuh yang cukup kecil dengan panjang tubuh
sekitar 4 cm. Tubuhnya ramping, memanjang dengan punggung yang sedikit
melengkung. Ikan ini mempunyai mata berkilau yang cukup besar. Warna
tubuhnya bervariatif mulai coklat dan kuning keemasan di alam liar,
sedangkan di aquarium hasil breeding peternak berwarna putih, krem
kekuningan dan orange. Demi keperluan penelitian dan pasar, ikan ini
telah banyak menjadi bahan percobaan modifikasi genetik untuk memperoleh
kualitas yang bagus sebagai ikan hias. Salah satunya, para ilmuwan
memasukan protein fluorescent (protein yang dapat menyerap warna dan
akan memancarkannya kembali) dari ubur-ubur ke dalam embrio ikan.
Hasilnya, beberapa ikan mempunyai kemampuan menampilkan warna yang indah
(kehijauan, kemerahan dll) saat gelap atau minim cahaya. Penelitian
secara random juga menunjukkan ikan medaka mengalami mutasi. Mutasi
disebabkan oleh adanya perubahan genetik pada strukur DNA yang
disebabkan faktor eksternal. Pada ikan yang termutasi, terlihat pada
tulang pada sirip caudal (pangkal ekor) yang berbentuk Diphycercal, padahal umumnya ikan ini memiliki tulang sirip caudal berbentuk Homocercal. Diphycercal menyebabkan bentuk ekor ikan menyerupai ekor ikan purba dari ordo Sarcopterygii (keluarga Coelacath). Hasil mutasi yang lain ditunjukkan dengan ketiadaan sisik dan sirip yang memanjang.
Kamis, 03 Maret 2016
New