PAKAN DAN BUDIDAYA CACING
Budi daya cacing dapat dilakukan dengan cara memasukkan cacing ke dalam
kotak tertutup bersama dengan sampah organik yang telah membusuk. Sampah
tersebut adalah sisa-sisa memasak seperti potongan sayur, buah, dan
sisa nasi yang tidak terpakai. Pastikan sampah organik telah membusuk
terpotong kecil sebelum dicampur dengan cacing. Sementara cacing sangat
bagus menempati media lembab, karena cacing tidak suka tempat panas.
Pastikan keseimbangan populasi cacing dengan ketersediaan sampah organik
setiap harinya,”
Ia menegaskan, satu kilogram cacing dewasa sanggup menghabiskan bahan
makan seberat bobot tubuh mereka tiap harinya, cacing akan terus
bertelur dan berkembang biak.
Pria asal Sanur ini menambahkan, saat populasi cacing sudah siap
dipanen, maka dapat dipasarkan pada peternak tidak seimbang dengan
ketersediaan sampah organik, cacing dapat dipanen dan selanjutnya diolah
menjadi pakan ternak. Ketika dipanen, media hidup cacing diganti dan
media yang lama kemudian juga dipanen dan dijadikan pupuk.
“Harga cacing di pasaran cukup tinggi, di Bali karena belum biasa
memanfaatkan cacing, maka harganya belum pasti. Tapi yang jelas, karena
cacing memiliki kandungan vitamin cukup tinggi, maka harganya pasti
mahal. Karena budi daya cacing selain mendukung pengelolaan limbah rumah
tangga juga memiliki potensi ekonomis apabila dikembangkan dalam skala
besar,