CARA BUDIDAYA CUK UGET-UGET ATAU JENTIK NYAMUK - SEMUA CARA BUDIDAYA HEWAN

Breaking

Jumat, 29 April 2016

CARA BUDIDAYA CUK UGET-UGET ATAU JENTIK NYAMUK

CARA BUDIDAYA CUK UGET-UGET ATAU JENTIK NYAMUK
Nyamuk berkembang biak melalui proses perkawinan terlebih dahulu, biasanya nyamuk yang sudah memiliki cadangan makanan atau sesudah menghisap darah setelah 1 minggu nyamuk betina mulai bertelur. Kemudian mereka mencari tempat seperti air-air yang menggenang untuk menyimpan telurnya.
Nyamuk meletakan telurnya di permukaan air yang banyak ditumbuhi tumbuhan atau kotoran yang mengapung. Anak-anak nyamuk disebut jentik-jentik yang hidup di dalam air sebagai plankton sementara atau meroplankton. Pernapasan jentik nyamuk masih menggunakan oksigen dari udara yang diisap dengan trachea, mereka menghisap oksigen dengan cara menyembulkan bagian ekornya ke permukaan air.
Pakan nyamuk terdiri dari kotoran yang sedang membusuk di dalam air dan juga beberapa jenis jasad renik. Untuk menjadi dewasa, jentik-jentik nyamuk ini harus menjadi kepompong terlebih dahulu dengan waktu proses menjadi kepompong sekitar 1-3 hari, setelah keluar dari kepompong baru jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang siap untuk menghisap.
Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit jentik-jentik nyamuk, harus mengumpulkan telur-telur nyamuk terlebih dahulu, yaitu dengan cara sebagai berikut :
  • Sediakan wadah atau ember yang berdiameter 30 cm
  • Isi ember tersebut dengan air bekas cucian beras atau leri
  • Simpan ember tersebut di tempat-tempat yang banyak nyamuk
  • Jika setelah 3-5 hari air tersebut belum diteluri, maka sebaiknya harus melakukan pergantian air leri dengan yang baru
  • Kemudian telur nyamuk akan mengapung dipermukaan air dengan saling menempel satu sama lain sehingga membentuk gambaran  seperti perahu
  • Setelah itu ambil telur-telur tersebut dengan menggunakan lidi dan pindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan.
  • Sebelum mengambil telur dengan menggunakan lidi, maka salah satu  sisi lidi dapat diratakan menggunakan pisau. Kemudian lidi dicelupkan ke dalam air dengan kedalaman 1,5 cm, lalu lidi di miringkan agar telur menempel pada bagian sisi lidi, setelah menempel kemudian angkat untuk dipindahkan  ke tempat penetasan.
Pemeliharaan
  • Selain air bekas mencuci beras atau leri bisa juga mengggunakan air biasa, namun secara berkala harus diberi makan.
  • Gunakan wadah penetasan untuk tempat pemeliharaannya, jangan menggunakan wadah dari bahan logam.
  • Setelah wadah terisi oleh telur nyamuk, kemudian tutup wadah dengan kelambu atau memasukan wadah tersebut ke dalam kandang yang dindingnya dit
  • Untuk memelihara nyamuk dewasa dapat menggunakan dalam kurungan kelambu tersebut sampai bertelur, tetapi untuk kubutuhan asupan makanan masih sangat sulit, karena jika nyamuk tidak menghisap darah segar maka nyamuk betina tidak dapat bertelur. (berbagai sumber)