PEMIJAHAN IKAN BELIDA
Ikan belida atau Clown knifefish
adalah ikan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ikan
yang merupakan keluarga Notopteridae dan bermarga Chitala/Notopterus ini
di tanah air hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan
daerah rawa di Sumatera, Kalimantan,dan Jawa terutama Jawa Barat. Di
Kalimantan belida dikenal sebagai ikan pipih, di Sumatera dinamakan
ikan belido, dan yang berasal dari Thailand disebutikan belida bangkok.
Beratnya mencapai 5 kg/ekor dan dikenal sulit memijah.
Ikan belida asal Indonesia dan Thailand cirinya adalah adanya bintik (spot)
berwarna hitam berbentuk bulat di badannya dari depan hingga kepangkal
ekor. Untuk belida bangkok, ada dua jenis yang beredar di pasaran yaitu
yang berwarna abu-abu keperakan dan albino. Keduanya memiliki belang
hitam dengan garis tepian putih. Makin banyak belangnya, makin banyak
dicari orang. Sebagai ikan hias belida bangkok pernah sangat popular di
era 1995–1997.
Kondisi itu kian diperparah dengan adanya
perubahan lingkungan alam serta eksploitasi yang berlebihan. Di
Sumatera Selatan sampai awal 1980-an,belida masih mudah ditemukan di
anak Sungai Musi seperti Sungai Arisan Belida dan Sungai Meriak. Lalu
sampai 1998, di Sungai Citarum, Jawa Barat, jumlahnya masih ditangkap
hingga 6 ton, tapi setahun kemudian tak seekor pun bisa ditemukan.
Induk dipelihara dalam akuarium
berukuran 1,5 x1 x1,2 m dengan ketinggian air 1 m. Dalam pematangan
gonad induk diberi pakan berupa udang segar atau anak ikan mas sekitar
5% dari berat badan per hari. Pakan tersebut diberikan dua kali dalam 1
hari yaitu pagi dan sore. Jumlah pakan sebaiknya lebih banyak diberikan
pada sore hari, sebab belida sangat respon terhadap pakan yang
diberikan menjelang malam hari.
Induk yang bisa dipijahkan jika umurnya
sudah berkisar 2–3 tahun atau panjangnya antara 40–50cm. Membedakan
induk jantan dan betina yaitu pada indukbetina bagian belakang kepala
(punuknya) lebih tebal dan ukuran badannya relatif lebih besar
dibanding jantan. Alat kelamin berbentuk bulat, sirip perut relatif
pendek dan tidak menutupi urogenital. Ketika matang gonad bagian perut
membesar dan kelamin memerah.
Sedangkan induk jantan mempunyai ciri
sebagai berikut yaitu bagian belakang kepala (punuk) tipis, alat
kelamin tipis dan berbentuk tabung, sirip perut relatif lebih panjang
dan menutupi urogenital, serta ukuran badan relatif lebih kecil. Pada
saat siap pijah, alat kelamin memerah dan bila diurut keluar cairan
putih keruh. Belida Sumatera atau Kalimantan siap mijah berukuran berat
antara 1,5-5 kg dengan panjang 55cm. Sementara induk belida bangkok
sudah bisa dipijahkan berukuran berat ± 0,8 kg dan panjangnya ± 50cm.
Dalam pemijahan ikan belida memerlukan
substrat sebagai tempat menempelkan telur. Subtrat yang digunakan
berupa batang kayu yang berukuran diameter 15–20cm dan ketinggian ±
20 cm. Di Balai Benih MandianginKalimantan Selatan, proses
pemijahanmenggunakan subtrat dari papan kayu ulin ukurannya lebar 50 cm
dan tinggi 40 cm yang dimasukkan ke kolam induk. Proses ini dimulai
dengan pasangan induk matang gonad mulai berdempetan satu sama lain.