CARA BUDIDAYA IKAN SEPAT
Ikan ini adalah ikan air tawar dimana
biasanya hidup saling bergerombol dan dapat kita temui di rawa-rawa,
sawah, sungai, danau, di aliran-aliran air yang tenang, di
saluran-saluran irigasi , atau di tempat-tempat yang banyak ditumbuhi
tumbuhan air, sehingga kita dapat dengan mudah menangkapnya. Kita pun
dapat mencarinya dengan mudah di pasar-pasar tradisional. Jika dilihat
sekilas, ikan ini terlihat seperti ikan jenis gurami, namun perbedaan
yang sangat terlihat adalah ukurannya. Penyebaran ikan ini umumnya
terdapat di Sulawesi dan Jawa.
Jenis-jenis
Ada beberapa jenis ikan sepat yang dapat
ditemui. Ada yang bisa dijadikan sebagai konsumsi makanan, ada pula
yang bisa dijadikan sebagai ikan hias. Jenis ikan yang biasanya dijumpai
di Indonesia adalah jenis ikan sepat rawa dan sepat siam. Untuk ikan
sepat rawa, biasanya merupakan ikan konsumsi. Namun, sepat rawa juga
memiliki variasi lainnya yang memiliki warna-warna cerah sehingga bisa
dijadikan sebagai ikan hias.
Yang kedua adalah ikan sepat siam. Kebanyakan ikan ini disukai untuk dikonsumsi karena memiliki protein yang tinggi.
Ciri-ciri
Pada umumnya, ikan sepat ini memiliki
cirri-ciri seperti berikut; tubuhnya sangat pipih, mulutnya sangat kecil
dan bermoncong runcing sempit. Untuk jenis ikan sepat rawa, mempunyai
panjang total hingga 120 mm, sirip ekor berbelah dangkal,
berbintik-bintik, dan memiliki warna perak buram kebiruan dan kehijauan,
serta terdapat bercak hitam di masing-masing tengah sisi tubuh dan pada
pangkal ekor. Untuk ikan sepat siam, ikan ini memiliki warna-warna
seperti putih, kuning, atau merah.
Beternak Ikan Sepat
Dilihat dari kemudahan untuk mendapatkan
ikan jenis ini, kita dapat memanfaatkan ikan sepat sebagai peluang kita
mendapatkan keuntungan dari bisnis perdagangan ikan jenis ini. Untuk
memulainya, kita dapat mulai beternak dengan cara beternak dan cara
budidaya yang cukup mudah. Pertama-tama, siapkan kolam yang menyerupai
habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk
bertelur. Sebaiknya kolam dibuat tenang tanpa aliran air.
Lalu, campurkan sepat betina dan jantan
untuk mempermudah proses perkawinan. Pilihlah bibit betina yang sudah
matang telur. Perbandinganya adalah 1:1 antara sepat betina dan sepat
jantan. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang
busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat penyimpanan telur ikan.
Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas
permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari
terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan
mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang
mengapung. Setelah bertelur, pisahkan sang betina, dan ikan jantan akan
memelihara telur-telurnya hingga menetas 2-3 hari sejak pembuahan. Larva
telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari
yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik
untuk ikan ini adalah plankton atau bisa juga larva-larva serangga.
Pembesaran
Pembesaran ikan sepat dapat dilakukan
setalah ikan mencapai umur 2 bulan. Pada usia ini, ikan sepat akan lebih
mampu untuk melindungi dirinya dari hewan buas lainnya. Untuk mendapat
hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun,
dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di
dalam kolam bisa terbatas jumlahnya. Cara ternak dan pembesaran yang
baik akan memberikan hasil ikan yang baik dan berlimpah.