1. Kolam atau Bak Pemijahan
Ikan koki
gambar : pepperidgefarm.com
Salah satu fungsi kolam pemijahan adalah
untuk memertemukan induk jantan dan betina yang telah matang telur
untuk melakukan pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat di tempat yang
tenang – jauh dari gangguan orang atau jalan yang dilewati kendaraan
bermotor. Usahakan arah kolam membujur ke utara-selatan, agar sinar
matahari tidak terhalang. Di samping itu, letak kolam jauh dari tanaman
berdaun lebat, agar daun tanaman yang telah layu tidak jatuh dan
mengotori kolam.
Buatlah kolam dengan panjang 1 – 2 m,
lebar 0,75 – 1,5 m, dengan kedalaman 0,3 – 0,5 m. atau anda bisa
menggunakan akuarium berukuran 80 cm x 40 cm x 40 cm. Bentuk kolam
sebaiknya dibuat empat persegi panjang (4 sudut) agar tanaman bisa
tertahan oleh desakan maskoki jantan dan telur bisa menempel pada
perakarannya.
Dasar bak dibuat agak miring ke satu
sisi, pada bagian sudutnya dibuat saluran pembuangan yang bisa dibuka
tutup untuk memudahkan pembuangan air dan kotoran. Saluran pembuangan
tersebut bisa juga dibuat di tengah bak yang dibuat di tengah bak yang
dibuat cekung agar air mudah dialirkan. Usahakan saluran pemasukan dan
pengeluaran air dibuat kecil dan diberi saringan kawat kasa, agar telur
tidak hanyut.
2. Pengeringan bak pemijahan
Bak atau akuarium yang akan digunakan
sebagai tempat pemijahan harus dalam keadaan kering, agar bebas hama
penyakit dan lumut yang bisa menempel di dinding bak. Selain itu, air
yang diisikan kemudian juga akan terasa segar dan hangat. Pengeringan
ini dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari selama 2 – 3
hari.
Setelah dikeringkan, bak atau akuarium
diisi air baru yang sebelumnya telah diendapkan selama 15 – 24 jam.
Sumber air terbaik adalah air sumur. Bila tidak ada, Anda bisa
menggunakan air ledeng atau air sungai yang sebelumnya harus ditampung
dahulu di tempat terbuka agar kena sinar matahari langsung untuk
menghilangkan gas mineral beracun dan mengendapkan kotoran. Derajat
keasaman (pH) air harus netral, berkisar 7,0 – 7,4. Pada saat memijah,
maskoki menghendaki suhu yang agak hangat, berkisar 27 – 30O
C. Untuk mendapatkan suhu tersebut, usahakan ketinggian air dalam bak
berkisar 15 – 20 cm. Pada kedalaman ini, air akan mendapat sinar
matahari cukup sehingga terasa hangat.
. Substrat Pelekatan Telur
Tanaman sebagai substrat pelakatan telur
memegang peranan penting dalam keberhasilan pemijahan maskoki syarat
utamanya untuk dipakai sebagai substrat adalah akar harus panjang dan
menggantung dalam air. Selain itu, perakaran tanaman harus lentur dan
lembek agar tumbuh induk tidak terluka. Contoh tanaman yang sering
dipakai adalah eceng gondok (Eicchornia crassipes), ganggang hydrilla,
valisneria dan Vistia stratiotes.
Sebelum digunakan sebaiknya tanaman
dibersihkan, kemudian secara berulang kali akarnya digoyangkan dalam
air, agar kotoran atau lumpur yang menempel terpisah. Untuk mencegah
tumbuhnya cendawan pada substrat yang nantinya bisa menyerang telur,
sebaiknya tanaman direndam lebih dulu dalam larutan malachite green atau
metil hijau 0,5 gr dalam 11 air selama 15 – 30 menit. Setelah bak atau
akuarium diisi dengan air, masukkan dan sebarkan tanaman tersebut di
permukaan bak, hingga seperempat sampai setengah bagian.
4. Seleksi Calon Induk
Kualitas benih yang dihasilkan sangat
tergantung pada kualitas induknya. Karena itu memilih induk yang baik
memerlukan syarat-syarat tertentu. Sebagai patokan kita harus memilih
ikan yang selalu aktif berenang. Jangan memilih ikan yang sedang
terengah-engah di permukaan air atau menggerombol di dekat aerator. Ikan
yang demikian menunjukkan gejala tidak normal. Ikan yang baik untuk
calon induk sehat dan tidak cacat. Tubuh bersisik utuh dan tersusun
rapi. Sirip bercabang empat dan tidak terlalu mekar. Sirip ekor yang
baik jika sedang berenang selalu menguncup dan akan mekar kalau berhenti
berenang. Bila sirip ekornya terlalu mekar saat berenang, ikan akan
terseok-seok dan akan tampak agak mengungging. Karena itu pilihlah ikan
yang memiliki sirip serasi dengan besar badan.
Maskoki yang memiliki nafsu makan tinggi
dan cenderung pemakan segala bahan pakan yang diberikan, sangat baik
dijadikan calon induk, karena dia akan tahan terhadap kekurangan oksigen
dan sifat air yang buruk. Pilihlah induk dari hasil keturunan murni
bukan ‘blasteran’.
5. Pemisahan Induk
Umumnya pemisahan induk jantan dan
betina kurang begitu diperhatikan oleh petani maskoki, mengingat lahan
yang dimilikinya sangat terbatas. Bila pemisahan induk ini masih terus
diabaikan, kemungkinan besar kegagalan dalam pemijahan lebih banyak
terjadi.
Pada dasarnya pemisahan induk ini
dilakukan untuk menimbulkan ‘rasa kangen’ antara induk jantan dan
betina, sehingga pada waktu ketemu bisa langsung memijah. Induk jantan
dan betina yang dipisahkan akan mencapai kematangan kelamin yang
sempurna, sehingga mereka lebih siap melakukan pemijahan dibandingkan
dengan induk yang tidak dipisahkan. Di samping itu juga untuk
mempermudah penentuan waktu pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan
dan mencegah terjadinya pemijahan liar yang tidak kehendaki.
Pemisahan maskoki bakalan atau sebagai
calon induk bisa dilakukan setelah maskoki berumur 3 – 4 bulan. Pisahkan
calon-calon induk tersebut bedasarkan kelaminnya, dengan jalan meraba
sirip dadanya. Kalau diraba terasa kasar dan tampak ada bintik-bintik
bulat putih menonjol mirip garam, berarti jantan. Tetapi bila diraba
terasa halus, berarti betina. Bintik dengan diameter 1 mm dan tingginya
sekitar 0,15 mm tersebut mulai tampak pada maskoki jantan setelah
berumur 3 – 4 bulan.
Setelah dimasukkan dalam bak terpisah,
sebaiknya maskoki diberi makanan yang bergizi tinggi. Anda bisa
memberikan pakan alami seperti kutu air atau pellet yang banyak beredar
di pasaran. Berikan makanan secukupnya sebanyak 2 – 3 kali sehari.
Jangan lupa mengganti air kolam seminggu sekali untuk mencegah
penyebaran bibit penyakit.
6. Kematangan Kelamin Saat Memijah
Ikan maskoki mutiara
Untuk mengetahui apakah induk sudah siap
memijah atau belum, bisa dengan cara meraba perut induk betina. Bila
perutnya masih terasa keras, itu pertanda telur belum matang. Namun bila
terasa empuk dan lembek, induk betina akan tampak membesar, lubang
kelamin membengkak dan berwarna kemerahan serta lubang anus melebar
menonjol. Telur akan mudah keluar dengan sedikit penekanan pada bagian
perut.
Sedangkan untuk mengetahui induk jantan
yang telah matang kelamin bisa dengan menekan perut ke arah lubang
genital, sehingga ikan mengeluarkan cairan mani atau sperma berwarna
putih seperti santan. Perut ikan jantan tersebut terlihat ramping. Untuk
mencegah agar ikan tidak stres karena mendapat perlakuan ini, sebaiknya
pengecekan kematangan kelamin dilakukan di bawah permukaan air dengan
jalan membalikkan badan maskoki.
Bila kedua calon induk tersebut
benar-benar telah matang kelamin, mereka dapat dipijahkan dan jangan
menunda terlalu lama. Bila ditunda, produksi telur dan sperma akan
kembali diserap tubuh dan proses pembentukan telur berulang kembali ke
tahap awal. Bila Anda memaksa untuk melakukan pemijahan, akan banyak
telur yang gagal dibuahi. Telur-telur tersebut sangat mudah terserang
cendawan.
7. Harus Seimbang
Perbandingan jumlah induk jantan dan
betina yang akan dikawinkan haru seimbang. Kalau betina lebih banyak,
akan banyak telur yang tidak terbuahi pejantan. Telur tersebut akan mati
dan berwarna putih susu karena terserang cendawan. Sebaliknya, jika
jumlah maskoki jantan berlebihan kurang baik akibatnya bagi si betina.
Maskoki betina yang sudah mengeluarkan seluruh telurnya masih terus
dikawini oleh pejantan lain yang masih agresif.
Perbandingan jumlah pejantan dan betina
yang ideal ialah 3 pejantan dan 1 betina. Untuk mempercepat pemijahan
dan merangsang cepatnya birahi pada maskoki betina dapat ditambahkan
satu pejantan dalam kolam induk betina.
8. Pemijahan
Setelah bak atau akuarium siap, masukkan
induk maskoki yang sudah birahi ke dalamnya. Pada malam harinya akan
terlihat induk jantan mengejar induk betina kuning bening transparan
berbentuk bulat kecil. Telur yang bergumpal-gumpal kurang baik daya
tetasnya. Sedangkan telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih susu
dan lama-kelamaan membusuk.
9. Penetasan Telur
Telur yang akan menetas tampak berisi
embrio atau bakal burayak. Dalam waktu 2 – 3 hari telur menetas menjadi
burayak atau tergantung suhu penetasan. Semakin tinggi suhu ar akan
semakin cepat telur menetas. Setelah menetas, burayak menempel pada
dinding bak. Burayak yang berada di permukaan air menandakan kekurangan
oksigen. Bila dibiarkan lama-kelamaan mereka akan mati dan terlihat
putihdi dasar bak. Meningkatkan kandungan oksigen dalam bak bisa
dilakukan dengan jalan memompakan udara (aerasi).
Telur yang gagal menetas baik yang
menempel pada substrat maupun dasar bak, sebaiknya segera dibuang agar
tidak menurunkan kandungan oksigen dalam air. Burayak yang berhasil
hidup dipindahkan ke kolam pemeliharaan dan diberi pakan kutu air. Untuk
menciptakan maskoki berwarna bagus dan bertubuh bulat, pemberian pakan
harus diprogram sejak dini. Cacing rambut yang berfungsi memacu
pertumbuhan diberikan sampai anakan berumur 3 bulan. Pada umur 4 – 5
bulan ikan diberikan cacing dan pellet, misalnya Tetra Gold Medal Grosth
Food for Goldfish yang mengandung banyak protein untuk memacu
pertumbuhan dan perkembangan otot; Tetra Gold Goldfish Food terbuat dari
bahan alami gandum berserat yang mudah dicerna pada segala temperatur
air, Tetra Gold Medal Color Enchanching Goldfish Food yang mengandung
karoten dan alga spirulina, yang secara alami meningkatkan kecerahan
warna maskoki.